IKN Can Be Fun For Anyone
IKN Can Be Fun For Anyone
Blog Article
Saya mencicipi air dari fasilitas faucet water itu. Airnya jernih dan tak berbau. Rasanya juga layaknya air biasanya saja - seperti minum dari air keran yang sudah dimasak. Bedanya, saya tak perlu repot-repot untuk memasak air keran ini.
Menurutnya, Nusantara merupakan sebuah konseptualisasi atas wilayah geografis sebuah negara di mana konstituennya adalah pulau-pulau yang disatukan oleh lautan.
To deal with urbanization, the government ideas to cap IKN’s population at 2 million in order to avoid overcapacity. These steps display the commitment to sustainable principles, ensuring IKN results in being a image of nationwide identity.
Skandal kuliner non-halal di Solo – 'Kita enggak tahu kalau pakai minyak babi, kita sangat kecewa'
"Ini hanya masalah waktu. Kami akan berusaha secepatnya untuk mengisi air bersih, bahkan air minum untuk masyarakat yang belum terfasilitasi atau belum terpenuhi kebutuhan air bersihnya,” sambung dia.
Titin pun tak pernah menutup pintu pesantrennya dan membiarkan mereka memanfaatkan fasilitas yang ada.
Rumah sakit masih juga masih dibangun dan, menurut pemerintah, baru akan difungsikan lantai dasarnya sebagai layanan unit gawat darurat saat upacara 17 Agustus digelar. Masih banyak fasilitas-fasilitas publik yang juga perlu dibangun.
Apalagi pesantrennya kerap dimampiri oleh para pekerja proyek atau pengendara yang melintas, sebab ketersediaan bathroom umum dan musala di spot ini memang masih terbatas.
Pelajar SMP tawarkan layanan seks, 'terindikasi korban eksploitasi seksual' dan 'titik kritis' pendidikan seks anak
Keterangan gambar, Para santri belajar dan beraktivitas di ruangan yang berdebu akibat proyek pembangunan di sekitar pesantren
“Ini adalah showcase bagi pemerintah untuk mendapatkan Trader karena kita tahu eighty persen pembiayaan IKN itu bertumpu pada Trader,” kata Eka.
Organization consultants also always support the realization of the IKN government’s expectations by helping community and overseas investors as financial investment gateways and may enter the Indonesian market place.
Nusantara was chosen given that the official name for the new capital city of Indonesia to embody the nationwide geopolitical vision generally known as Wawasan Nusantara (lit. 'Nusantara Vision'; or 'Vision from the Indonesian archipelago'). In addition it displays the country's status as an archipelagic state.
Menyusul pelantikan Bambang Susantono sebagai kepala otorita, provinsi di seluruh negeri secara seremonial mengirim sebidang tanah dan air dari situs IKN bersejarah atau budaya yang signifikan di provinsi masing-masing untuk menjadi bagian dari landasan dan sendi ibu kota baru untuk peletakan batu pertama.[31]